Benarkah Diet ala Rasulullah seperti di bawah ini?
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum
Assalamu’alaikum
Bagaimana maksud dari kutipan pernyataan Abdullah Mahmood di di bawah
ini, apakah itu termasuk hadis?
Jika iya, yang dimaksud dengan jangan makan dicampur dengan susu bersama daging bagaimana? Apakah pada waktu memasak atau pada waktu kita makan?
Jika iya, yang dimaksud dengan jangan makan dicampur dengan susu bersama daging bagaimana? Apakah pada waktu memasak atau pada waktu kita makan?
Ustaz Abdullah Mahmood mengungkapkan, Rasullulah tak pernah sakit perut
sepanjang hayatnya karena pandai menjaga makanannya sehari-hari. Insya
Allah kalau Anda ikut diet Rasullullah ini, Anda takkan menderita sakit
perut ataupun keracunan makanan.
Jangan makan susu bersama daging
Jangan makan daging bersama ikan
Jangan makan ikan bersama susu
Jangan makan ayam bersama susu
Jangan makan ikan bersama telur
Jangan makan ikan bersama daun salad
Jangan makan susu bersama cuka
Jangan makan buah bersama susu CTH: Coctail
Jangan makan daging bersama ikan
Jangan makan ikan bersama susu
Jangan makan ayam bersama susu
Jangan makan ikan bersama telur
Jangan makan ikan bersama daun salad
Jangan makan susu bersama cuka
Jangan makan buah bersama susu CTH: Coctail
Wassalamu’alaikum
Dari: Sila
Dari: Sila
Jawaban:
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Terima kasih atas pertanyaan yang diajukan.
Diet ala Rasulullah
Sejauh ini, kami belum menemukan kutipan hadis yang Saudara bawakan dalam Shahih Bukhari dan Muslim,
mungkin karena ketidaktelitian kami. Kami mohon maaf belum dapat
menelusuri pernyataan tersebut dari kitab hadis lainnya, dikarenakan
kesibukan kami.
Pernyataan yang paling dekat yang kami temukan dengan kutipan pernyataan
beliau adalah sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullaahu dalam kitab beliau Ath Thibbun Nabawy (edisi terjemahan: Metode Pengobatan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam,
Hal.277, terbitan Griya Ilmu). Beliau memaparkan bahwa (menurut kami,
berdasarkan penelitian beliau terhadap hadis-hadis tentang makanan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam) Rasulullaah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak
pernah menggabungkan antara susu dengan ikan, susu dengan yoghurt, susu
dengan telur, atau antara daging dengan susu. Dan tidak menggabungkan
antara makanan dengan unsur serupa seperti panas dengan panas, dingin
dengan dingin, atau yang tidak mungkin dicampurkan, seperti makanan yang
sulit dicerna dengan yang mudah dicerna, makanan segar dengan yang
diawetkan, dan seterusnya. (Kami anjurkan untuk merujuk pada buku
aslinya, untuk keterangan lebih lengkap, karena sangat bermanfaat).
Adapun penggabungan yang dimaksud, Allaahu a’lam, kami lebih
cenderung pada keadaan saat mengonsumsinya, yaitu mengonsumsinya dalam
waktu yang bersamaan, berdasarkan hadis-hadis mengenai tata cara makan
Rasulullaah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antaranya, hadis Abdullah bin Ja’far radhiallahu ‘anhu, ia menceritakan, bahwasanya ia melihat Rasulullaah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyantap kurma dengan mentimun. (HR. Bukhari dan Muslim)
Mengenai keterangan Ibnul Qayyim rahimahullaahu di atas, ada
baiknya kita meminta penjelasan lebih lanjut dari para ulama, apakah
bisa diterapkan pada kondisi di tanah air kita, sebab lazim diketahui
bahwa terdapat hadis Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang
berlaku umum untuk seluruh kaum muslimin. Sebagaimana tata cara ibadah
dan ada yang berlaku khusus bagi sebagian masyarakat, misalnya hadis
kiblat bagi penduduk Madinah. Dan kita ketahui bersama bahwa kondisi
tubuh penduduk di negara tropis, kebiasaan makan mereka, serta keadaan
iklim, tumbuhan, dan hewan di negara tersebut tidaklah sama persis
dengan negara empat musim, atau di kutub bumi. Sehingga diperlukan
penelitian yang lebih mendalam untuk mendudukkannya dalam porsi yang
sesuai.
Allahu Ta’ala a’lam, semoga bermanfaat.
Allahu Ta’ala a’lam, semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaIkum warahmatullahi wabarakatuh
Source : www.salingshare.com
0 komentar:
Posting Komentar